Friday, February 26, 2016

Trenggalek Fundraising Platform atau Patungan


Ada yang tau webiste ini nggk ? itu tuh yang lagi booming dan cetar wkwkwk
Kitabisa.com adalah website yang menurut saya paling keren selama ini, kenapa begitu ? Ya iyalah coba saja anda bayangkan, betapa bermanfaat ini website. Sampai sekarang saya masih penasaran bagaimana cara bikin website kaya gini. Bagi yang belum tau, wajib buka ! *maksa halus

"Gen Peniru" , istilah yang cocok bagi orang yang suka niru2, khususnya saya sendiri. Mengapa begitu ? Karena saya tertarik untuk meniru ide ini. Saya ingin Trenggalek punya website kayak gini loh. Yah sebut saja "Trenggalek Fundraising Platform" atau istilah trenggalek nya "Patungan" .
Sebenarnya semua orang punya potensi untuk saling membantu, karena tiga hal ini :
1. Ada orang yang punya uang
2.Ada orang yang punya Ide/Ilmu/Pemikiran
3.Ada orang yang punya tenaga
Seandainya saja 3 golongan ini mau berkolaborasi bersama ,pati untuk memajukan Trenggalek lebih mudah. Ya disini saya menekankan pada kabupaten saya sendiri, karena entah kenapa saya begitu mencintai kota kecil ini. Nah hubungannya sama website tadi adalah, seandainya Trenggalek punya website kaya Kitabisa.com pasti semua kalangan, mulai dari pihak Kabupaten khususnya Pak Emil dan Mas Ipin ,  lalu masyarakat trenggalek yang sudah sukses diluar sana, dan tentunya mahasiswa, bisa saling berkolaborasi untuk memajukan kabupaten ini.
Coba anda bayangkan, seandainya Mahasiswa membuat sebuah projek atau ide kreatif kemudian di publish di website tersebut. Untuk menjalankannya pasti butuh dana, disitulah ada golongan orang yang punya uang bisa saling menyumbang, dan bupati ataupun yang lain bisa dengan mudah memantau ataupun memberikan dukungan demi sebuah kemajuan.

Saya percaya banyak mahasiswa yang ingin kembali ke desa dan memajukan desanya. Dengan platform ataupun website seperti itu tentu memudahkan kita untuk berkomunikasi dan mengutarakan ide-ide tersebut ke bupati ataupun pihak-pihak yang sulit ditemui secara langsung.

Ide ini muncul ketika saya ingin sekali bertemu dengan Bupati Trenggalek, tapi sulitnya minta ampun wkwk saya sadar sih ,bukan siapa-siapa wkwkwk
Unek-unek masal :D
Semoga Ide ini Seperti doa , ada yang mendengarkan dan mengabulkannya. Amiinn

BANK SAMPAH MAHASISWA

Ide ini sebenarnya sudah lama banget ingin saya terapkan, tapi entah kenapa sampai sekarang belum terealisasi juga (tidak ada penggeraknya ). Istilah Bank Sampah tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat luas, tapi tidak bisa dipungkiri banyak warga di kampung halaman saya yang masih bingung dengan 2 kata tersebut. Bicara mengenai Bank Sampah di Kampus, mungkin terdengar nggak penting kali ya. Tapi disini saya ingin menekankan bahwa ini bukan bank sampah biasa. *Asekkk wkwkwk.
Untuk mekanismenya seperti ini :
1. Mahasiswa datang ke stand Bank Sampah untuk setor sampah(paling tidak sampah makanannya sendiri ya). Kalau bisa rutin atau setelah habis jajan .
2. Petugas Bank Sampah akan mencatat hasil timbangan dan memasukkan nominal uang di dalam buku tabungan. Jadi sistemnya tidak bisa ambil uang cash langsung, tapi ditabung dulu.
3. Setelah sebulan, mahasiswa bisa melihat tabungannya . Ada 3 pilihan yang ditawarkan oleh bank sampah ini untuk menukar uang yang ada di tabungan tersebut . Pertama uang hasil tabungan bisa ditukar dengan buku( sesuai nominal tabungan dan permintaan dari mahasiswa) ,Kedua uang hasil tabungan bisa ditabung untuk biaya liburan asia trip(ditabung selama 1 tahun). Dan yang ketiga uang hasil tabungan bisa disumbangkan ke lembaga-lembaga sosial yang membutuhkan( istilah kerennya dari sampah untuk sedekah) .

 Nah itu saja sih idenya,
jadi intinya bank sampah mahasiswa ini kalau bisa, dari mahasiswa dikerjakan oleh mahasiswa dan untuk mahasiswa . Atau kalau memang terlalu sulit, mahasiswa bisa bekerja sama dengan Bank Sampah terdekat untuk manajemen pengelolaan. Jadi sampah langsung bisa didistribusikan ke bank sampah yang sudah besar. Mahasiswa tinggal mengatur hasil tabungannya.

Ya, kalaupun ide ini terlalu khonyol mungkin itu hanya celoteh pagi ini. Tapi saya berharap suatu saat, meskipun bukan saya ada orang yang ingin menerapkannya. Karena tujuannya bukan di hasilnya, tapi lebih dari itu .Yaitu bagaimana seorang mahasiswa bisa bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri dan sampah tidak lagi jadi sampah ,tapi jadi barang yang bisa menguntungkan.

Akhirnya Postingan Pertama di Sabtu Pagi :) Alhamdulilah

Cuplikan sebelum tidur

Alhamdulilah,
Hari ini banyak kejutan dan doa yang tidak pernah aku sangka sebelumnya. Mulai dari teman lama sampai yang baru kenal menyempatkan waktunya untuk memberi hadiah terbaik, yaitu doa dan surprise nya.
Yeay akhirnya 20 tahun juga, Harapannya cuma simple aja
1. Be Aktivis
2.Critical Thinking
3. Good Writing
Semoga 3 hal ini jadi awal yang baik untuk kedepannya,
dan segera dapat beasiswaaaaaa German!!!!! Amiiiinnn
Penggila Beasiswa

Terimakasih untuk hari ini, besok semoga lebih giat nulis lagi.

Sunday, February 7, 2016

Inspirasi untuk pantai

Tepat habis jumatan saya dan 4 orang lainnya berangkat dari kampus menuju pantai gatra. Ya pantai gatra yang ada di malang selatan. Sebenarnya kita rombongan sih, tapi karena kita nggk mampu bayar alias sok kaya untuk naik truk, lebih baik kita nyusul pakai motor. Setelah 3 jam lebih sampailah kami di daerah pantai. Jalannya yang licin karena lumpur membuat kami sedikt terkendala, tapi kita mah hebat jadi lumpur pun takluk. Setelah parkir motor saya dan lainnya jalan kaki menuju pos 1. Kalau mau sebenarnya ada tukang ojek sih, bayar cuma 5 ribu. Entah kenapa hari itu aku begitu semangat untuk jalan, padahal yang lain ngos2an. Mungkin karena ada temen bule kali ya . Setelah pos 1 kita bakal nglewatin pos 2, di pos 2 itu baru dilakukan pengecekan barang-barang apa saja yang kita bawa. Disinilah ide saya mulai liar. Disana kita tidak boleh meninggalkan sampah apapun karena ya begitulah , kalau ada satu saja barang yang nggak sesuai bakal kena denda 100 ribu. Saya salut sama ide ini, entah siapa yang memulai aku penasaran. Selain itu disana petugasnya juga masih mahasiswa2 yang jadi volunteer. Bayangin aja kalau mahasiswanya aja udah turun tangan pasti bisa diperkirakan ini pantai bakal keren nantinya. Saya percaya ketika anak muda mau menghandle tempat wisata pasti maju wisata itu. Nah yang ingin aku sampaikan coba pantai di jawa timur ditargetkan seperti itu, bahkan kalau bisa mahasiswanya yang jadi volunteer. Dan sekalian ditambah sama tempat baca buku , jadi kan kelihatann oke banget. Iya kan ?